Selasa, 24 Maret 2020

Besaran Kelistrikan Berdasar SI Unit




BESARAN KELISTRIKAN BERDASAR DARI  SI UNITS

A.   Tujuan
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 1 diharapkan peserta dapat :
* Menerapkan proses berfikir secara Konseptual untuk mengintegrasikan
pengetahuan ″Faktual″pokok bahasan kuantitas, satuan & pengukuran
bidang rekayasa listrik.

B.   Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 1 diharapkan peserta dapat:
a. memahami unit (satuan) dasar SI berkaitan dengan kuantitas listrik
b.memahami unit (satuan) SI turunan berkaitan dengan kuantitas listrik
c.melakukan Pengukuran dan perhitungan sederhana dalam Teknik Dasar Listrik  
            program keahlian elektronika.
  
   C. Uraian Materi
Satuan Standar Internasional
Sistem satuan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan ilmu pengetahuan
adalah Systeme Internationale d'Unites atau lebih dikenal dengan sistem unit
(satuan) internasional, biasanya disingkat satuan SI, dan didasarkan pada sistem
metrik. Sistem satuan SI diperkenalkan pada tahun 1960 dan kini diadopsi oleh
mayoritas negara sebagai sistem resmi untuk pengukuran.

Kuantitas/Besaran & Dimensi
Yang dimaksud dengan besaran adalah sesuatu yang dapat diukur/ditentukan
dan dapat dinyatakan dengan angka. Panjang suatu benda merupakan besaran
,karenanya dapat ditentukan/diukur besarnya dengan angka. Misalkan panjang
sebuah pensil 15cm, panjang galah 8m dan sebagainya.
Pada umumnya besaran yang dapat diukur memiliki satuan. Satuan panjang
misalnya meter, jengkal, depa, kaki, inchi dan lainlainnya. Satuan waktu antara
lain tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik. Untuk mengurangi keaneka
ragaman jenis satuan diperlukan sistem satuan baku yang digunakan oleh
seluruhbelahan dunia.

Jenis Besaran :
1.       Besaran Skalar, misalnya massa, panjang, dan waktu dinyatakan
dengan suatu angka yang biasanya diikuti dengansuatu satuan. Sebagai contoh,
massa suatu benda sama dengan 4 kilogram(Kg), panjang meja 1.75 meter,
selang waktu 30 menit, danvolume minyak 3 liter dan masih banyak lainya.
2.       Besaran Vektor
adalah besaran yang mempunya baik besar(angka) maupun arah. Misalnya, ketika kita menyatakaan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 100km/jam, maka pasti kita akan bertanya kemana arah mobil tersebut bergerak. Apakah bergerak 100km/jam kearah timur, sehingga besaran vector selalu dinyatakan dengan besaran (angka) dan arah.
3.       Besaran Pokok
adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran lain .dan
besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaranbesaran
pokok. Adapun besaran-besaran pokok yang
ditetapkan di dalam Sistem International (SI) dituliskan dalam tabel 1.1
Tabel 1.1Satuan Dasar Standar Internasional (SI Fundamental Units)
BESARAN
UNIT (SATUAN)
SIMBOL
DIMENSI
Panjang
Meter
m
L
Massa
Kilogram
kg
M
Waktu
Detik
s
T
Arus Listrik
Ampere
A
I
Suhu
Kelvin
K
q
Intensitas Cahaya
Candela
cd
N
Jumlah Zat
Mole
mol
J


Tabel 2 Satuan Dasar Kelistrikan
BESARAN
UNIT (SATUAN)
SIMBOL
DIMENSI
Tegangan
Volt
V
V
Hambatan
Ohm
R
Arus Listrik
Ampere
A
I
Kapasitas Kapasitor
Farad
F
F
Frekuensi
Hetz
Hz
f

Tingkatan Satuan Tegangan
milliVolt, Volt, KiloVolt                       1 Volt = 1000 mVolt
                                                       1000  Volt = 1 KV (Killo Volt)

Latihan :
Nyatakan dalam bentuk satuan Volt :
a.       2 mv
b.      0,6 mV
c.       0,02 mV

Nyatakan dalam bentuk desimal :
a.       6. 10-3 V
b.      0,25. 10-3 V
c.       1. 103 V


Tingkatan Satuan Hambatan
Ohm, Killo Ohm, Mega Ohm, Giga Ohm
( Ω )       (KΩ)            (MΩ)             (GΩ)

Tingkatan Satuan Kapasitas Muatan Kapasitor
Piko Farad, Nano Farad, Mikro Farad, Milli Farad, Farad
  ( nF )                 (pF)               (µF)               (mF)             (F)



Latihan :
a.       2600 nF = ..... pF = ......... µF
b.      22 pF = ........ µF = ......... nF
c.       200 mF = ......  µF = ...... pF ..... nF
d.      3600000 nF = ...... pF = ..... µF =  ..... mF =  ....... F 
e.       2,8 mF =   ......  µF = ...... pF ..... nF

Tingkatan satuan Frekuensi

   Hetz,    Killo Hetz,    Mega Hetz,    Giga Hetz
  ( Hz)      ( KHz)            (MHz)            (GHz)


Latihan :
1.      Nyatakan dalam notasi ilmiah :
a.      98,6 MHz
b.      280 KHZ
c.       2,7 MHZ
d.      455 KHZ
e.       10,8 MHZ

2.      Lengkapi soal berikut :
a.      7,6 MHz =  7600..... KHz = 7600000 Hz
b.      28050 Hz= .......  KHz = ....... MHz
c.       76802000 HZ = ..... KHZ =  ..... MHz
d.      9,02 MHZ = ..... KHz = ...... Hz
e.       455 Hz =  ..... KHz = ..... MHz
                                         
Satuan Prefiks:
Dalam SI untuk menyatakan bilangan yang lebih besar atau
lebih kecil dari satu satuan dasar, dipergunakan notasi desimal (“standard
decimal prefixes
”) yang menyatakan pangkat dari sepuluh.


Tabel 1.3. Satuan Standar Internasional Prefiks
KELIPATAN
PREFIKS
SIMBOL
1018
Exa
E
1015
Peta
P
1012
Tera
T
109
Giga
G
106
Mega
M
103
Kilo
K
102
Hecto
ha
10
Deca
da
10-1
deci
D
10-2
Centi
C
10-3
Milli
M
10-6
Micro
µ
10-9
Nano
N
10-12
Pico
P
10-15
Femto
F
10-18
Atto
A


Besaran Turunan
Selain besaran pokok seperti tersebut diatas dikenal besaran
turunan. Besaran yang diturunkan atau dijabarkan dari besaran pokok disebut
dengan besaran turunan. Padatabel1.4 dibawah ini merupakan contoh-contoh
besaran turunan beserta satuandan lambangnya;

Tabel 1.4. Besaran Turunan
BESARAN
SIMBOL
SATUAN
Keterangan
Kecepatan
v
m/s
meter/detik
Percepatan
a
m/s2
meter/detik2
Panjang Geombang
Α
m
Meter
Gaya
F
N
Newton
Luas
L
m2
meter
Volume
V
m3
meter
Usaha
W
J
Joule
Tekanan, dll
p
Pa
Pascal

D.  Latihan/Tugas
1. 
Ekspresikan setiap nomor dalam notasi ilmiah:
(a) 200
(c) 85.000;
(b) 5000
(e) 0.2
(g) 0.00063
(d) 3000000
(f) 0.005
(h) 0.0000150
2. Ekspresikan masing-masing sebagai bilangan/angka desimal biasa:
    (a) 1 x 105;                                                (c) 3.2 x 10-2
    (b) 2 x 103                                                 (d) 2.50 x 10-6
3. Lengkapi soal Hambatan listrik berikut dengan jawaban yang benar :
    a. 5,6 KΩ = ..... Ω
    b. 2,8 MΩ = .... KΩ = ..... Ω
    c. 2,5 GΩ = ..... MΩ = .... KΩ = ..... Ω
    d. 1 TΩ = .... GΩ =..... MΩ = .... KΩ = ..... Ω
    e. 200 Ω = .... KΩ = ..... MΩ
    f. 56 Ω = ..... KΩ
    g. 860 Ω =  .... KΩ = ..... MΩ